Bupati Morowali Kecam Keras Aksi Anarkis Di PT GNI

Foto://Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi bersama Kapolda Sulteng

WARTAINFO.IDBupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi mengecam keras terjadinya aksi unjuk rasa yang berakhir anarkis PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI) lokasi industri pengolahan nikel (smelter) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur,pada Sabtu (14/1) siang sampai malam hari.

 

“Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditenggarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain,” kata Delis usai bertemu Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi di kediaman Kapolda Sulteng di Kota Palu, Minggu (15/1) siang.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA :  Ditresnarkoba Polda Sulteng ungkap Sabu 60,15 Gram 3 Pelaku diamankan

 

Delis mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada jajaran kepolisian dan aparat keamanan lainnya untuk menangani secara hukum para perusuh serta dapat segera memulihkan situasi keamanan yang selama ini berjalan kondusif agar industri kembali berjalan normal.

 

Bupati Delis menduga keras kerusuhan ini dipicu oleh provokator dari luar kepentingan mensejahterakan karyawan dan keberlangsungan industri nikel dengan membawa agenda-agenda mereka.

 

“Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

 

Delis juga membantah isu-isu yang disebarkan para provokator bahwa kerusuhan yang ditandai pengrusakan, pembakaran dan penjarahan tersebut dipicu oleh penganiayaan oleh oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) terhadap Tenaga Kerja Indonesia.

BACA JUGA :  Gubernur Rusdy Menyayangkan Bentrok Massa Di Perusahaan Tambang GNI

Bupati Morowali Minta Luruskan Informasinya

“Tolong diluruskan informasinya ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengrusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI,” ujar Delis lagi.