Wartainfo.id – KONI Sulteng dan Dispora Sulteng satu visi memahami masalah keolahragaan di Sulteng yang menyebabkan prestasi Sulteng selalu berada di papan bawah setiap hajatan PON. Hal ini karena fasilitas olahraga yang minim serta dana yang minim.
Ketua Umum KONI Sulten M Nizar Rahmatu mengatakan, prestasi olahraga Sulteng menurun karena dana yang disediakan pemerintah terbatas. Selepas dua medali emas yang dipersembahkan atlet dayung Jordan Yorry Moula pada PON 2000 di Surabaya, prestasi Sulteng selanjutnya merosot ke papan bawah hingga PON 2016. PON terakhir di Jawa Barat tahun 2016, Sulteng terjerembab di urutan 31 dari 34 provinsi peserta PON.
Nizar mengatakan perlu upaya yang tidak biasa (out of the box) dalam membina dan mengatur manajemen olahraga Sulteng. Hal fundamental telah dilakukan KONI Sulteng periode kali ini saat pemusatan olahraga (puslatda) PON XX-2021 Papua yaitu menyediakan akomodasi hotel bintang 3 bagi tempat menginap. Kemudian atribut yang dipakai atlet pada keberangkatan PON dari merek branded dan tentu terjamin kualitasnya. Perubahan mendasar ini diharapkan melecut semangat kepada atlet Sulteng agar bisa percaya diri pada saat berlaga PON Papua.
Nizar menggaungkan Sulteng Emas 2024 sesuai visi Gubernur Sulteng Rusdy Mastura “Gerak Cepat Menuju Sulawesi Tengah Lebih Sejahtera dan Lebih Maju”. Program ini dijabarkan dalam bentuk Sulteng Emas 2024 pada PON 2024 di Aceh-Medan: menargetkan Sulteng tembus papan tengah dengan perolehan 5-10 medali emas.