wartainfo.id – Ungkapan “Percaya Proses” bergema usai Timnas Indonesia babak belur 0-4 di tangan Vietnam dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G. Di satu sisi, ada proses-proses buruk yang harus dilalui Shin Tae-yong.
Hal tersebut diutarakan oleh mantan analis dari Timnas Indonesia, Rochmat Setiawan. Dia menyoroti ada beberapa proses buruk yang harus dilalui pelatih kepala Shin Tae-yong.
“Proses buruk pertama yang harus dilalui STY (Shin Tae-yong) adalah kegagalan federasi jalankan kompetisi setahun lebih. Sudah jelas ini akan sangat ganggu program TC (training center) STY, yang akhirnya hanya fokus ke fisik. Sedangkan umumnya timnas TC itu tinggal fokus ke organisasi main. Jadi banyak waktu terbuang.” tulis Rochmat di akun Twitter pribadinya @dribble9.
Ada yg menarik dari respon kekalahan timnas. Keliatannya byk yg MURNI masih percaya sty beri dukungan dengan istilah "percaya proses".
Padahal jika dibedah, justru "proses" ini faktor yg bikin kerja sty jadi ga maksimal. Percaya proses berarti dukung sty terus dpt hasil buruk..
— Rochmat Setiawan (@dribble9) June 8, 2021
Rochmat juga menyorot kenapa Shin Tae-yong harus banyak melatih Timnas Indonesia di segala kelompok usia. Di satu sisi, Ratu Tisha selaku mantan Sekjen PSSI pernah menegaskan bahwa Shin Tae-yong menjabat manajer pelatih dari Timnas Indonesia Senior, U-23, U-20/U-19, dan U-16.
Di setiap Timnas Indonesia akan ada pelatih kepala. Shin Tae-yong nantinya memantau dan meminta laporan setiap pelatih kepala.
Hanya Timnas Indonesia U-16 yang sudah ada pelatih kepala, yakni Bima Sakti. Meski demikian, Shin Tae-yong bertanggung jawab penuh di Timnas Indonesia Senior dan U-20.