PALU,WARTAINFO.ID – Ratusan warga Hunian Tetap (Huntap) I Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu, mengaku resah, dan terpaksa harus gigit jari. Pasalnya, sertifikat hak milik (SHM) atas lahan dan rumah mereka hingga kini tak kunjung terbit. Padahal, sertifikat tersebut merupakan bukti kepemilikan atas lahan dan bangunan yang dibangun Yayasan Budha Tsu Chi sebanyak 1500 unit dan anggota ASEAN melalui The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management ( AHA Centre ) 100 unit selaku korban gempa bumi, tsunami dan likuefaksi tahun 2018 silam.
Dari 1600 Kepala Keluara ( KK) yang mendiami Huntap 1 Tondo tersebut, tercatat masih sekitar 752 KK yang belum menerima sertifikat, sementara 848 KK lainnya telah menerima SHM melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap( PTSL) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Kondisinya inilah yang membuat resah sebagian warga, karena mereka telah menghuni Huntap 1 Tondo ini, kurang lebih 3 tahun. Bahkan sudah sering kali permasalahan ini ditanyakan kepada pihak Pemkot Palu, namun warga tidak pernah mendapatkan jawaban yang komprehensif ada kesan saling lempar tanggungjawab diantara Organisasi Perangkat Daerah ( OPD).
” Jawaban mereka itu-itu saja dan mengambang. Terkesan pihak Pemkot Palu masa bodoh dengan urusan SHM warga Huntap 1 Tondo, ” kata Wawan salah seorang warga Huntap 1 Tondo, Jumat 15 September 2023.
Menurut Wawan, pihak ATR/BPN Kota Palu sebenarnya tinggal menunggu bola, kapan itu diajukan oleh Pemkot mereka akan langsung eksekusi. Cuma persoalannya, kalau harus menunggu program PTSL turun, maka warga sebaiknya bersabar dan harus mengelus dada. Apalagi untuk tahun ini program PTSL masuk wilayah Huntap Duyu bahkan sudah sekira 107 KK warga menerima sertifikat tanah.